Minggu, 13 April 2014

RISET UNDIP


Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat  kata yang tak lekang oleh waktu, tak sirna oleh masa. Berdiri kokoh menjadi landasan bagi yang katanya perguruan tinggi. Singkat namun padat deskripsi. Bagi mereka yang bernaung di bidang riset dan pengabdian masyarakat, apakah pesan itu tidak cukup menantang?
Secara normatif kementerian Riset, lembaga riset fakultas, dan jurusan dibentuk untuk menunjang visi undip, menjadi universitas riset unggul 2020. Namun jika kita telaah lebih dalam lagi, lembaga-lembaga riset itu dibentuk karena kesadaran. Ya, kesadaran untuk mengimplementasikan landasan itu sendiri. Karena sesungguhnya riset adalah penting, dan untuk mengabdi kepada masyarakat kita butuh penelitian.

Ketika ditanyai mengenai “apakah kamu meriset di lembaga riset?” banyak dari mereka mengatakan tidak, mengapa, karena lembaga risetpun menjelma menjadi EO (Event Organizer). Sekarang coba diingat kembali, mereka yang masuk ke bagian PSDM, ya jelas mereka mengkader, mikat jelas menyalurkan minat dan bakat, dimas jelas terjun langsung mengabdi kepada masyarakat, ekobis jelas mencari sumber dana lembaga. Oleh karena itu, selain memberikan fasilitas riset, periset, dan meriset, lebih baik jika lembaga riset itu sendiri dapat menghasilkan produk dari hasil riset mereka. Dan kabar baik yang penulis dapatkan adalah anggota lembaga riset kini telah mengorientasikan kesana. RIC salah satunya.

Masyarakat FSM (Fakultas Sains dan Matematika) telah sadar akan posisinya sebagai fakultas sains, penelitian berkelanjutan, program pelatihan LKTI, dan kegitan “keriset-an” gencar diadakan. RIC sebagai satu-satunya lembaga riset tingkat fakultas diharapkan menjadi kiblat untuk seluruh lembaga riset jurusan di FSM. RIC menjalin hubungan dengan lembaga riset lainnya baik di fakultas, universitas, atau universitas lain sehingga terjalin sinergisitas. Lagi-lagi, apakah sinergisitas menjadi penting saat setiap elemen ingin menjadi kepala? Egolah yang menjadikan setiap elemen ini tidak dapat berintegrasi satu dengan lainnya. Disaat banyak ingin dan impian dari suatu lembaga, kemudian lembaga yang lainnya merasa paling tinggi dan harus diikuti, kemungkinan besar tidak dapat disatukan. Keduanya bertolak belakang. Namun selalulah ada jalan dari setiap konflik. Bukankah tujuan kita sama, membuat undip tersenyum? Tentu !


UNDIP KINI semakin menebar virus riset, lembaga riset diprioritaskan, bahkan birokrasi FSM mendukung setiap kegiatan riset mahasiswanya. Hal inilah yang mestinya dimanfaatkan, ketika dari atas sudah membukakan pintu, maka menjadi tugas lembaga riset adalah merangkul sebanyak mungkin masa untuk turut serta, sehingga kekuatan mencapai visi menjadi lebih besar. Tidak peduli dibidang apapun, lembaga riset manapun, tujuan kita adalah sama, maka bersatu akan lebih baik, jika tidakpun, kita akan sama-sama berjalan, meskipun dengan cara yang berbeda. \
#Inggrit #Amedia #InggritAmedia #riset #UNDIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar