Kuliah Umum Bersama Prof.
Choong-Min Ryu Ph.D
“Science
and Being A True Scientist”
Tempat :
Aula Dekanat
Lt. 3 FSM UNDIP
Waktu :
Rabu, 25 September 2013
Sebuah
pertanyaan yang acapkali dilontarkan ketika beliau diwawancarai adalah apakah
kamu mempunyai mimpi? (dan seberapa bersih dan kuat mimpi itu?), pernahkah anda
menjadi gila karena sesuatu?”do you have
a dream?" if u have a dream, keep it try!. Kemudian ketika beliau
bertemu dengan Joe saat pertama kalinya, Joe menulis “saya harap anda masih
berfikir tentang SCIENCE ketika saya membangunkan anda pada pukul 03.00 dini
hari. beliau menegaskan betapa pentingnya menjadi seorang saintis sesungguhnya
daripada saintis terbaik. Seperti kalimat yang ditulis oleh Joe “I’d like to become a TRUE SCIENTIST rather
than a best scientist”. Contoh konkrit perbadan antara “True Scientist”
dengan “Best scientist” adalah bahwa best scientist dapat dibuktikan dengan sebuah
nobel, penghargaan, dan sebagainya, namun true scietist adalah mereka yang
mencintai sains, ketika melihat suatu kejadian dengan spontan jiwa saintistnya
muncul, dan tentunya selalu melakukan yang terbaik untuk kemajuan sains. Berbicara
menganai Science , Prof. Choong-Min
Ryu menyatakan bahwa tidak ada definisi untuk kata tersebut, science dideskripsikan sebagai suatu
pertanyaan dan jawabannya.
Ilmu adalah
gabungan dari pengetahuan dan terbukti secara ilmiah, sampai akhirnya menjadi
sebuah teori, sedangkan pengetahuan adalah informasi yang diperoleh dari indra,
ketika indra bekerja maka dihasilkanlah pengetahuan. Menurut Prof. Choong-Min
Ryu, metode science terdiri dari hipotesis, bukti, percobaan, kesimpulan, dan
generalisasi. Hipotesis menjadi sorotan penting, karena akar dari hipotesis
adalah pengalaman, membaca, dan perasaan, hingga sampai pada intuisi. Butuh bekal
pengalaman, membaca, dan perasaan yang dalam untuk sampai kepada intuisi.
Ketika
pertanyaan “siapa saya?” muncul, maka jangan pernah meremehkan diri sendiri.
Analoginya antara elang dan ayam, walaupun keduanya memiliki sayap, namun hanya
elang yang mampu mengudara. Dengan keadaan yang “kurang” tadi, ayam tidak serta
merta dikatakan kalah, jika ayam mampu menggunakan sayapnya untuk mengerami
telur-telurnya hingga akhirnya telur tersebut dapat menetas dan tumbuh
sempurna. Begitupun manusia, kita dilahirkan dalam kondisi yang berbeda, namun
umunya dibekali dengan elemen tubuh yang sama, tinggal bagaimana kita
mengasahnya dan memungsikan dengan sebaik mungkin. Teruslah mencoba, karena
tidak ada yang tidak mungkin. Keyakinan adalah kepercayaan yang kuat. Tidak ada
yang kebetulan atau begitu alami, segala sesuatunya ada untuk sebuah alasan.
Seperti pernyataan pasti yang telah lama kita kenal ini “1+1=2, matahari terbit,
bayi tumbuh, berbunga” pernahkan kita berfikir mengapa itu terjadi demikian?
Prof. Choong berkata “Please have
curiosity (Question) for everything!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar