Selasa, 13 Januari 2015

Seputar Udang Rebon dan Manfaatnya Sebagai Bahan Baku Terasi

Setelah melihat acara tv “Dunia Binatang” di Trans 7 kemarin, ada bahasan menarik yaitu mengenai udang rebon. Jadi tergerak deh buat bikin postingan tentang itu. Itu apa? Ya itu!

Udang rebon memiliki nama ilmiah Acetes indicus tetapi ada pula referensi yang menyebutnya Acetes japonicus (hasil pencarian di google). Menurut Astawan (2009) udang rebon dikenal di mancanegara sebagai terasi shrimp. Disebut “rebon” bukan karena udang ini berasal dari Cirebon, tetapi karena ukurannya yang sangat kecil.

Udang rebon merupakan jenis udang yang berukuran kecil. Bukan anakan udang lo ya. Beda. Ukuran udang rebon antara 1-3 cm. secara fisik, bentuk udang rebon sama dengan udang pada umumnya. Tetapi udang rebon memiliki ciri khusus, yaitu memilki garis coklat-kemerahan di ruas tubuhnya. Menurut Akbar, dkk., (2013), udang Rebon merupakan jenis udang berukuran kecil yang hidup diperairan pantai yang dangkal dan berlumpur serta merupakan jenis udang yang memiliki sifat fototaksis positif. Fototaksis positif adalah tingkah laku udang yang tertarik untuk mendekati sumber cahaya.

Udang rebon mengalami molting, yaitu fase pergantian kulit, dalam hal ini eksoskeleton. Proses molting terjadi dikarenakan udang memiliki eksoskeleton yang tidak elastis. Proses molting mengkibatkan udang mengalami peningkatan ukuran tubuh. Fase molting merupakan fase yang rentan/kritis, karena udang rentan terhadap serangan udang lain. Ketika molting, udang berada dalam kondisi yang lemah, kulit luar belum mengeras. Menurut Monodon (2008) udang pada saat molting mengeluarkan cairan molting yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik hasil dekomposisi parsial eksoskeleton yang baunya sangat merangsang nafsu makan udang. Hal tersebut bisa membangkitkan sifat kanibalisme udang yang sehat.


Tabel. Kandungan gizi udang rebon per 100 g
Kandungan gizi
Udang rebon kering
Udang rebon segar
Energi (kkal)
299
81
Protein (g)
59,4
16,2
Lemak (g)
3,6
1,2
Karbohidrat (g)
3,2
0,7
Kalsium (mg)
2.306
757
Fosfor (mg)
265
292
Besi (mg)
21,4
2,2
Vitamin A (SI)
0
60
Vitamin B1 (mg)
0,06
0,04
Air (g)
21,6
79,0

Sumber: direktorat gizi Depkes, 1992

Dibandingkan dengan harga udang lainnya, harga udang rebon termasuk murah. Untuk meningkatkan nilai jualnya, udang rebon dapat diolah menjadi berbagai produk pangan, seperti abon, kerupuk udang, dan terasi.

Proses Pembuatan Terasi Udang Rebon sebagai berikut :

Penangkapan udang rebon dilakukan dengan jaring. Udang rebon yang tertangkp dikeringkan dibawah cahaya matagari. Udang yang telah kering kemudian ditumbuk dan ditambahkan garam. Penambahan garam bertujuan untuk menambah cita rasa udang menjadi lebih gurih, juga sebagai media pengawet alami. Penambahan warna udang dapat dilakukan dengan menyimpan hasil tumbukan udang tadi ke dalam wadah yang terbuat dari daun lontar.
*garam sebagai pengawet alami karena garam yang masuk ke dalam jaringan mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri pen’yebab pembusukan dengan prinsip mengambil cairan di dalam tubuh dengan cairan yang hipertonis.

 Nah, setelah udang rebon diolah menjadi terasi. Harga jualnya menjadi lebih tinggi yaitu 50.000/kg terasi.

Ngomong-ngomong soal terasi, ada hal yang ditunggu-tunggu di rumah (saya), yaitu olahan terasi asli buatan sang ayah. Kira-kira begini komposisinya (kenapa kira-kira, karena setiap kali (saya) coba membuat selalu beda dari buatan ayah saya, alias gagal.

Bahan yang harus disediakan adalah 3 bungkus terasi asli, 4 bawang putih, 4 bawang merah, minyak goreng kemasan (cailah) dan cabai. Bawang putih, bawang merah dan cabai dipotong besar, I mm lah kira-kira. Panaskan minyak goreng, setelah lumayan panas masukan potongan bawang putih, bawang merah, 2 detik kemudian masukkan terasi (sambil dihaluskan), dan terakhir masukkan potongan cabai. Oke cukup. Catatan memakannnya harus dengan nasi hangat tanpa tambahan ­ini, itu!!!
Selamat mencoba.

#Inggrit #amedia #InggritAmedia #Udang #rebon #acetes #japonica #terasi
Referensi :
Akbar, P.P., A. Solichin, S.W. Saputra. 2013. Analisis Panjang-Berat dan Faktor Kondisi pada Udang Rebon (Acetes japonicus) di Perairan Cilacap, Jawa Tengah. Journal of Management of Aquatic Resources 2(2) : 161-169.
Astawan, Made. 2009. Udang Rebon; Bikin Tulang Padat. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cybermed%7C0%7C0%7C6%7C513. Diakses tanggal 13 Januari 2015.
Monodon. 2008. Memahami Proses Pergantian Kulit (MOLTING) Pada Udang. http://mengenaludangwindu.blogspot.com/2009/04/memahami-proses-pergantian-kulit.html. Diakses tanggal 13 Januari 2015.

sumber gambar :
http://pds14.egloos.com/pds/200903/07/25/a0116025_49b23eb17a43c.jpg
https://ecs5.tokopedia.net/newimg/product-1/2011/5/6/411823/411823_2fbb4528-77f8-11e0-b3cd-03eb30380690.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar