1. Tidak Dipercaya
Dalam sebuah organisasi, tentu ada pembagian job untuk menyukseskan proker yg disepakati dalam raker. Biasanya disebut penanggungjawab "pj". Jika organisasi itu ramping, artinya personil tidak terlalu banyak dan cukup untuk dijadikan pj, maka mininal setiap orang mendapatkan satu proker sebagai tanggung jawabnya. Tetapi apabila personilnya berlebih, kadang ada satu atau beberapa orang yang tidak mendapat proker yg dipjkan kepadanya. Alasan ini terjadi jika staf kamu bekerja apabila ada tugas atau karena dia dipercaya. Udah jelas staf kamu bakal kabur karena dia merasa tidak dipercaya.
2. Susah move On
Organisator yang melanjutkan ke organisasi yang sama seperti tahun sebelumnya, alias udah tahun kedua staf kamu bekerja, mungkin dia akan membandingkan dengan kepengurusan tahun sebelumnya. Akan sulit bagi kamu untuk menarik dia jika kamu gak punya karisma atau semacam pengaruh supaya dia menyimpan perhatian. kamu ga mesti sama dengan pemimpin selanjutnya, lakukan dengan cara terbaikmu.
3. Gak nyaman
cara memimpin, kurangnya wibawa, atau komposisi personil organisasi kamu yang kurang "pas" bisa menjadi padang pasir yang gersang buat staf kamu. bisa jadi juga karna kamu sosok yang cuek sehingga staf merasa kurang diperhatikan. atau proporsi antara yang senengnya ngomong sama yang diem-deim kerja kurang proporsional, menjadikan celotehan si seneng ngomong sebagai butiran debu di jalanan Semarang bagi si pendiem, dan diemnya si pendiem seperti organisme yang memfosil bagi si seneng ngomong. disini kamu harus bisa memancing bagaimana si pendiem akhirnya buka suara (misal dengan menanyakan pendapat dia) dan si seneng ngomong di rem dulu.
3. Kecewa
jangan menunda, itulah usaha terbaiknya. misal si Tralala (angkatan termuda dan baru tahun pertama) di organisasi kamu, dia kerjanya rajin, dan work oriented, segala instruksi dilakukannya. hanya saja dia tidak suka banyak bicara, hanya seperlunya. kemudian saat kepengurusan berakhir, si Tralala mendapat predikat staf terbaik. misal. ketika kamu berwenang mengusulkan nama calon pengganti kamu sebagai kepala atau ketua, sempat terlintas untuk memilih staf terbaikmu itu, tapi akhirnya kalah dengan berbagai alibi. kamu akhirnya memilih seseorang yang sama sekali belum sempat bekerjasama denganmu, karena rekomendasi rekan atau atasanmu. okelah disini kita minipolitik, tapi jangan menutup kesempatan/targetan/cita-cita orang juga ya.
kembali ke alibi. misal anggapanmu bahwa dia work oriented, tidak pantas sebagai konseptor bla bla bla. padahal coba kamu berpikir kembali, mungkinkah dia sedang memposisikan diri sebagai staf, yang memang tugasnya dia adalah eksekutor, bukan konseptor. dia jadi staf aja melakukan yang terbaik, apa iya setelah dipercaya dia lepas gitu aja?
atau kamu berpikir bahwa staf kamu itu masih teralalu muda dan sebaiknya disimpan untuk tahun selanjutnya. hallo.. apa iya tahun depan dia masih melanjutkan? masih all out setelah kamu bumbui garam kecewa? tahun depan pas pemilihan lagi malah dibandingin sama yang lain? #entah
4. Kurang motivasi
alasan ini bisa terjadi jika staf kamu staf yang dipaksakan. misal gini, dia sebenernya pengen masuk ke departemen A atau B, terus diterimanya di departemen Z, ya kalo dia ga bisa terima, kamu harus terima resiko, toh itu bukan kemauan dia. kurang motivasi juga bisa terjadi karena akhirnya sataf kamu tau bahwa organisasinya ga seperti yang sempat dia bayangkan. misal, seseorang menganggap bahwa organisasi A adalah organisasi riset, tapi ternyata ga meriset. malah update status. misal. berkurang atau bahkan hilangnya motivasi karena rasa kecewa tadi.
ya, ini memang terlalu subjektif. tapi ini bisa menjadi satu kemungkinan. kamu bergabung kedalam sebuah organisasi yang orang-orangya peraih IP nulsako (Nul satu koma..), atau mungkin orang-orang yang hobinya turun kejalan yang katanya menyuarakan suara rakyat tetapi bertindak tidak merakyat, seperti bakar ban yang diguyur bensin, melakukan aksi saling hantan, polusi suara, menghambat lalu lintas, apalah itu.
ada juga diantara mereka yang masuk suatu organisasi karena ingin berkenalan atau lebih dekat dengan sesorang (dalam hal ini misal orang berprestasi, artis, dsb).
6. Terlalu sibuk
ada segelintir mahasiswa yang mengikuti banyak organisasi dengan dalih mencari pengalaman. tapi akhirnya gak kesana gak kesini. sulitnya membagi waktu menjadi persoalan yang umum, meskipun banyak pelajaran (dari manapun) tentang time management, ternyata aplikasinya tidak semudah teori.
7. Males
nah, kalo yang ini bisa muncul akibat akumulasi dari alasan-alasan sebelumnya. bisa karena dia tidak diberi kepercayaan, susah move on, gak nyaman, kecewa, kurang motivasi, minim panutan, dan akibat terlalu sibuknya beliau.
Sumber gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7SLAZvD_PKrfl0hW2wW9YEREbxtpkm4hE-nRxVy4L5RShrOSodl-8cFD3CNHucDTNzWeveQdoDKcq-7zbyN1Jat1243bfqlTa4ao1N2ZnHa6WZALauIQPSGK6z8tl1UblQPblUUI5bw/s1600/kabur.gif
http://www.kyivpost.com/media/images/2013/01/05/p17g5o3r865f93qj1sc49i31hfm4/big.jpg
http://smelloflife.files.wordpress.com/2011/05/im-useless.jpg
http://www.nyunyu.com/medias/2013/09/39/images/Kenapa-Kamu-Nggak-Bisa-Move-On-.jpg
https://thisismybipolarlife.files.wordpress.com/2013/05/disappointment-expectation-reality.jpg
http://kabaremagazine.com/wp-content/uploads/2012/10/1012-Kondhang-Habibie.jpg
http://www.stewardshipoflife.org/wordpress/wp-content/uploads/2013/05/running-schedule-busy-clock-370x278.jpg
#Inggrit #Amedia #InggritAmedia #alasan #staf #kabur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar