Brown Canyon,
begitu khalayak menyebutnya
Aroma angin tidak lagi menyegarkan,
hanya debu debu yang bertebaran ditengah hawa gersangnya
Hilir mudik motor angkutan besar menyisakan jejak menyesakkan dada
Demi sebuah transformasi dan menumpuk materi
begitu khalayak menyebutnya
Aroma angin tidak lagi menyegarkan,
hanya debu debu yang bertebaran ditengah hawa gersangnya
Hilir mudik motor angkutan besar menyisakan jejak menyesakkan dada
Demi sebuah transformasi dan menumpuk materi
Tersirat gerukan serakah manusia
Bebatuan itu takkan tangguh seperti ini
Berubah jadi batu batu tertata rapi
Berlapis pasir, semen, dan warna warni
Mengisolasi persinggahan hidup segelintir umat
Menciptakan gradasi sosial ekonomi
mengatur posisi untuk sejumlah potret diri
Dengan ribuan peluh dan sengatan matahari
Mungkin nanti orang berdasi yang datang silih berganti
Atau tubuh setengah kain dan sepatu hak tinggi
Atau gandengan putih abu disela penyampaian teori
tanah kering berlapis debu itu
jadi hamparan marmer untuk dipijak jutawan
melangkah mencari senang membuang uang
mendongkrak kekayaan mengecilkan saingan
ini kemajuan untuk sebagian mereka
maju mendekat lekat, budaya hedon semakin pekat
#Inggrit #Amedia #InggritAmedia #brown #canyon #semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar