Seperti mawar rasaku berbunga
Harumnya tenangkan rasa lara
Setangkai mawar lengkap daun duri
Merekah merah pancarkan ciri
Minggu pagi kala itu
Mawarku, kali pertama ku sentuhmu
Kuatur jari jemari nan hati hati
Sebisa mungkin lindungi mawarku
Dari terpa angin pun sapu debu
Saat kau kayuh roda dua itu
Kusaksikan sungguhnya dirimu
Maksud hati takkan selama ini
Barulah kau sadar ini berarti
Tak mengapa bukan soal
Tulus hati bukan bual
Kucinta mawarku yg tampak sakral
Meski potret yang tertinggal
Harumnya tenangkan rasa lara
Setangkai mawar lengkap daun duri
Merekah merah pancarkan ciri
Mawarku, kali pertama ku sentuhmu
Kuatur jari jemari nan hati hati
Sebisa mungkin lindungi mawarku
Dari terpa angin pun sapu debu
Kusaksikan sungguhnya dirimu
Maksud hati takkan selama ini
Barulah kau sadar ini berarti
Tulus hati bukan bual
Kucinta mawarku yg tampak sakral
Meski potret yang tertinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar